Free Fire Game Terhits di Kalangan Siswa Sampai Mahasiswa


Genre battle royale dalam mobile esports mengalami kebangkitan pesat. Bagaimana tidak? Berbagai judul seperti PUBG Mobile, Rules of Survival, dan juga Free Fire turut menghiasi halaman utama Play Store ataupun App Store dengan jumlah unduhan yang sangat banyak.

Pada kesempatan kali ini, Esportsnesia akan sengaja membahas (re:memperkenalkan) mengenai game yang tidak kalah hype dengan judul esports genre tetangga (re:MOBA). Sudah pada kenal belum dengan apa itu Free Fire?

Yuk! Kita mulai.

Sebagai pengantar, Free Fire adalah salah 1 judul esports yang merupakan kombinasi dari genre battle royale dengan TPS (Third Person Shooter). Sekilas ini adalah sebuah game perang yang mengumpulkan hingga 50 pemain di sebuah peta yang luas, dimana setiap pemain harus saling membunuh dan menjadi satu-satunya orang yang bisa bertahan untuk menjadi pemenang.

Alur Permainan Free Fire (FF)

Gameplay Free Fire ini serupa dengan game lainnya yang bergenre battle royale, seperti PUBG, Fortnite atau ROS (Rules of Survivor); dimana semua pemain dikerahkan dengan pesawat dan wajib melakukan terjun bebas.

Tiap pemain juga harus mencari senjata dan peralatan medis ketika dikirim untuk bertarung melawan pemain lain dan bertahan hidup.

Di tengah permainan nanti akan ada pesawat yang lewat dan meluncurkan airdrop dalam bentuk kotak besar berisi rompi anti peluru, helm, senjata khusus seperti AWM, Groza dan M249 ataupun senapan mesin.

Menemukan airdrop juga tidak sulit. Kotak ini akan memancarkan garis vertikal atau lurus dari langit dengan cahaya kuningnya. Untuk lebih memanjakan pemain, Free Fire memberi indikator untuk barang-barang dalam airdrop. Jika semuanya telah diambil, cahayanya akan hilang, dan sebaliknya cahayanya akan tetap menyala jika ada elemen yang belum diambil.

Pada waktu-waktu tertentu permainan, Zona Bahaya akan muncul, lingkaran zona bahaya akan berwarna merah jika dilihat dari peta. Di daerah-daerah tertentu dari zona bahaya akan terjadi ledakan.

Dalam mode squad, seseorang yang terkena ledakan akan berada dalam kondisi hit tetapi jika itu terjadi pada mode solo, pemain tersebut akan langsung mati.

Waktu bermain yang lama dan peta yang luas tidak akan membuat permainan ini berakhir jika tidak ada zona bahaya. Di luar zona aman, darah pemain akan terus berkurang. Jika pemain berada di area aman yang terlalu kecil, adrenalin pemain akan ikut meningkat mengingat sebentar lagi pemain harus bermigrasi ke zona lain.

Di sinilah kamu dapat melihat kualitas pemain. Selain kebutuhan akan keterampilan perang dan kemampuan untuk bertahan hidup, permainan bertahan hidup ini juga membutuhkan ketenangan dan keberuntungan.

Mode Permainan Free Fire

Dalam Free Fire, terdapat 3 mode permainan:

  1. Solo: dimainkan sendiri dan hanya memiliki 1 tujuan, yaitu sukses bertahan hidup dari 49 pemain yang lain.
  2. Duo: bermain dalam tim, dan tiap tim bisa beranggotakan 1 atau maksimal 2 pemain. Pemain memiliki kemampuan untuk membangkitkan atau menyembuhkan teman yang jatuh. Terdapat 25 tim dalam mode ini.
  3. Squad: bermain dalam tim, dan tiap tim bisa beranggotakan 1 hingga 4 pemain. Pemain memiliki kemampuan untuk membangkitkan atau menyembuhkan teman yang jatuh. Terdapat 13 tim dalam mode ini, dan secara total ada 52 pemain.

Mode yang tersedia pada waktu tertentu:

  1. Death Race: berkelahi dengan kendaraan amfibi sejak awal melompat dari pesawat hingga akhir pertandingan. Dimainkan dalam tim yang berisi 2 pemain (duo), dimana satu pemain bertindak sebagai pengemudi dan yang lainnya menjadi penembak.
  2. Mad Dog: bertarung sendirian dalam peta yang lebih sempit dan juga persediaan yang lebih terbatas. Mode ini hanya bisa dimainkan oleh 20 pemain, dan merupakan mode permainan yang paling singkat.

Karakter Free Fire

Hingga saat ini (Juli 2019), terdapat 16 karakter dalam semesta Free Fire yang masing-masing terdiri dari 8 karakter perempuan dan 8 karakter laki-laki. Beberapa dari mereka memiliki kemampuan khusus, seperti berlari lebih cepat, kecepatan mengemudi yang lebih tinggi, kemampuan bertahan hidup di luar zona aman dan masih ada kemampuan lainnya.

Tiap karakter pun dilengkapi dengan latar belakang cerita masing-masing yang membuat para pemain bisa memiliki keterikatan personal dengan karakter yang dimainkan.

Free Fire & Esports

Pada Oktober 2018 lalu, Garena Free Fire Indonesia mengumumkan sebuah turnamen Free Fire yang bertajuk Jakarta Invitationals 2018. Turnamen tersebut diadakan sebagai salah satu usaha Garena dalam membangun ekosistem esports di Indonesia.

Setelah Jakarta Invitationals 2018, Garena akan mengadakan turnamen Free Fire lainnya yang bertajuk Indonesian Masters 2019. Turnamen ini akan menghadirkan total hadiah uang tunai senilai Rp500 juta.

Selain itu, slot untuk tim pendaftar pun akan ditingkatkan menjadi 5.000 tim. Selain mendapatkan uang, pemenang Indonesian Masters 2019 akan mewakili Indonesia di Garena Worlds 2019.

Nah, sudah kenal belum dengan potensi game kece ini?

Bagi kamu yang sedang galau mencari game battle royale mana yang harus diunduh ke smartphone kamu, ulasan Free Fire di bawah ini bisa membantu kamu untuk mengambil keputusan!

1. Emosi yang sama

Free Fire menawarkan emosi dan ketegangan yang sama seperti kebanyakan game bersensasi pertempuran nyata. Sang pemain akan memulai permainan dengan melakukan terjun payung dari pesawat dengan sesama pemain lain dan memilih tempat pendaratan sendiri.

Setelah itu, sang pemain harus mencari senjata dan persediaan yang tersebar di seluruh peta untuk bertahan hidup. Peluang bertahan hidup akan semakin besar ketika berhasil mendapatkan senjata yang sesuai dengan kemampuan kamu.

2. Lebih sedikit bukan berarti tidak bersenang-senang

Jika dibandingkan dengan game pertempuran lainnya, jumlah maksimum pemain di Free Fire tidak mencapai ratusan. Namun, emosi dan adrenalin yang kamu rasakan masih sama, meskipun kamu hanya berkompetisi dengan 49 orang lainnya.

Mungkin terasa sedikit kurang tegang jika pemainnya sedikit. Namun, sebelum kamu berpikir demikian, cobalah untuk melihat sisi positifnya terlebih dahulu.

Jumlah maksimum pemain hanya 50 orang. Untuk mengatasinya, Free Fire memberikan kompensasi dalam bentuk ukuran peta yang relatif lebih sempit. Tentu saja, ini akan membuat kamu tidak merasa sendirian di peta yang luas.

3. Cocok untuk si sibuk

Dalam hal durasi, Free Fire lebih cepat selesai daripada game serupa lainnya. Selain area peta yang relatif sempit, penyempitan area juga terjadi dengan lebih cepat. Sistem hanya memberi kamu waktu sekitar 4 menit sebelum zona merah muncul.

Durasi permainan yang lebih singkat cocok untuk beberapa pemain khususnya mereka yang tidak punya banyak waktu untuk bermain. Setidaknya, kamu hanya perlu waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk bermain penuh waktu.

4. Karakteristik yang masih terbatas

Fitur yang ditawarkan oleh Free Fire agak terbatas dibandingkan dengan pesaing mereka dalam genre battle royale. Meskipun ada beberapa fitur standar, seperti kustomisasi karakter; sayangnya tidak ada fitur kustomisasi senjata seperti yang tersedia di judul lainnya.

Fitur “teman” juga merupakan masalah besar. Ikon kecil membuat fungsi ini tidak terlihat, terutama untuk pemain pemula yang mencoba memainkan gim ini.

Terlepas dari kenyataan bahwa ada sesuatu yang hilang, Free Fire jelas memiliki kelebihan dalam segi statistiknya. Semua data pertandingan, baik itu soloduo ataupun squad, dari performa bermain kamu direkam secara penuh! Data tersebut tentu bisa membantu mengevaluasi diri.


Like it? Share with your friends!

Caper Game

Membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia game dan gamer nasional maupun internasional dengan bahasa yang menarik.